Kreasi Kerajinan dari Koran Bekas
Dluwang Art yang kini hanya ditekuni Yunnas dan Novi tersebut bisa meraih omzet 3-5 juta rupiah per bulannya
Terbit: 27 April 2010
Dibaca: 84,471 kali
Komentar: 103 Komentar
Kategori: Liputan
Ide Bisnis: bisnis rumahan, kerajinan, kerajinan kertas koran, kreasi kertas koran, Peluang Bisnis, peluang bisnis rumahan, peluang usaha, peluang usaha kerajinan, usaha kerajinan kertas, usaha rumahan
Apa yang Anda lakukan dengan
koran-koran bekas Anda di rumah? Mungkin ada yang langsung me
mbuangnya,
atau digunakan untuk membungkus sesuatu. Lain halnya bagi Yunnas
Habibillah, pemuda asal Ngawi tersebut memanfaatkan koran-koran bekas
tadi menjadi barang yang berharga. Bayangkan apabila Anda bepergian
menggunakan
sandal atau tas
yang terbuat dari koran-koran bekas. Mungkin sebagian dari Anda akan
mengernyitkan dahi. Namun jangan salah, ditangan kreatif Yunnas,
koran-koran yang mudah robek tersebut bisa menjadi sandal dan tas yang
tahan lama dan anti air.
Awalnya Yunnas bereksperimen untuk membuat barang yang bermanfaat
yang bahan bakunya mudah didapat, dan tercetuslah ide untuk membuat tas
dengan bahan baku koran bekas. Tas tersebut ia buat dengan
anyaman koran,
dan ia perlihatkan ke beberapa temannya. Tas buatan Yunnas mendapat
tanggapan yang positif dari teman-temannya, sehingga pada tahun 2009
kemarin, Yunnas pun memberanikan diri untuk memproduksi tas bahkan
sandal yang bahan bakunya dari koran-koran bekas.
Usaha yang ditekuni Yunnas bersama tiga rekannya ini, awalnya tanpa
modal sepeser pun. Sampai akhirnya mahasiswa Filsafat Universitas Gajah
Mada ini, mengikuti program kewirausahaan yang diadakan kampusnya. Tanpa
disangka, proposal Kerajianan dari koran bekas ini mendapat predikat
sebagai jawara, dan berhak mendapatkan pinjaman modal sebesar 10 juta
rupiah. Dari pinjaman modal tersebutlah Yunnas dan rekan-rekannya mulai
merintis usaha.
Bahan baku dan proses produksi kerajinan koran bekas ini didapat dan
dikerjakan dengan sistem borongan di Sayegan, Sleman. Di tempat
tersebut, Yunnas mencoba memberdayakan masyarakat sekitar, setelah
sebelumnya dilakukan pelatihan untuk produksi
kerajinan koran
bekas. Sampai saat ini, usaha yang diberi nama “Dluwang Art” mampu
memproduksi 12 macam sandal, 5 macam tas, tempat tisu, dan pensil. Untuk
proses
finishing dan pemesanan sendiri dilakukan di rumah kontrakannya di Kutu Patran, Sleman.
Dluwang Art yang kini hanya ditekuni Yunnas dan Novi tersebut bisa
meraih omzet 3-5 juta rupiah per bulannya. Omzet tersebut diperoleh dari
penjualan dengan sistem eceran dan grosir. Untuk kisaran harga pengecer
sendiri, mereka mematok harga Rp. 20.000,00 – Rp. 75.000,00 per pasang
sandal atau satu buah tas. Sedangkan harga untuk grosir, mereka mematok
Rp. 12.500,00 – Rp. 50.000,00. Apabila ada pemesanan grosir, mereka
mematok pemesanan minimal untuk sandal sebanyak 100 pasang, sedangkan
untuk tas 10 buah.
Barang
hasil produksi Dluwang Art yang awalnya diminati oleh rekan kampus
saja, kini telah menjangkau pesanan dari wilayah D.I. Yogyakarta,
Surabaya, Jakarta, bahkan dalam waktu dekat ini akan memasarkan 15
pasang sandal dan 45 tas ke Spanyol. Saat ini Dluwang Art memang baru
memasarkan hasil produksinya berdasarkan pesanan. Nah, jika Anda
tertarik untuk ikut memasarkan produk kreasi unik ini, Anda bisa
menghubungi CS bisnisUKM.com di (0274) 3000 422 atu email di
support@bisnisUKM.com.